Sunday 26 September 2021

Cerita Anak - Asal Mula Rumah Siput

Adik-adik yang baik, kali ini  Dongeng anak akan mendongeng tentang Asal mula Rumah Siput, niscaya adik-adik tahu kan siput, binatang yang mempunyai cangkang. Nah kali ini kisah anak akan menceritakannya. Yuk adik-adik kita baca saja yuk ceritanya.

Pada dahulu era, siput tidak mempunyai cangkang seperti sekarang kita lihat. Pertama kali sekali siput tinggal di suatu sarang burung yang telah di lewati oleh siinduk burung diatas pohon. Dia pun merasa tenteram dan hening tinggal di sarang burung itu sebab terasa sejuk oleh daun daun pepohonan kalau dikala terik disiang hari. Akan tetapi bekas sarang burung yang ditinggali sisiput tidak bisa menghalangi air hujan ketika hujan tiba, dan ia pun merasa kedinginan dan basah dikala hujan tiba.

 Nah kali ini cerita anak akan menceritakannya Dongeng Anak - Asal Mula Rumah Siput

Dongeng Anak - Asal Mula Rumah Siput

Kemudian si siput pun pergi mencari kawasan tinggal yang gres yang bisa melindunginya dari tetesan air hujan. Ia pun mendapatkan suatu lubang yang ada di batang pohon
"mungkin ini tempat yang sempurna untuk ku jadikan rumah ku, karena jikalau saat terik disiang hari saya akan terlindungi dan bahkan ketika hujan turun walau sungguh deras aku tidak akan kebasahan dan kedinginan." begitu pikir si siput didalam hatinya menyebabkan lobang dipohon itu menjadi rumah siput. Dan jadinya si siput pun masuk kedalam lubang di batang pohon itu.

Singkat dongeng, disuatu hari yang cerah tiba lah seekor burung pelatuk. Tok .. tok .. tok ... siburung pelatuk terus mematuk batang pohon dekat dengan lubang yang ditempati si siput. sisiput pun menjadi terusik dan ia tidak bisa tidur alasannya adalah berisik mendengar si burung pelatuk yang sedang menciptakan lubang. Hati nya pun sungguh jengkel dan ahirnya sisiput pun turun keluar dari lubang batang pohon dan dia pun pergi mencari kawasan tinggal selanjutnya.

Menjelang hari mulai sore sisiput menemukan sebuah lubang ditanah, "nampaknya hangat bila malam nanti tiba" pikir si siput. Siput pun mulai mebersihkan lubang tersebut dan dia menetapkan untuk tinggal didalamnya. Saat mulai tiba malam, ternyata banyak tikus tikus yang menggali tanah dari segala arah dan jadinya merusak rumah si siput. Apa boleh buat, beliau pun pergi meningalkan lubang ditanah itu untuk kembali mencari kawasan gres.

Ia terus berjalan dan tiba ditepi pantai yang sarat dengan batu karang. "Nah, mungkin itu yang cocok untuk ku. Disela sela watu karang itu mampu menjadi rumah ku. Tempat itu mampu melindungi ku dari panas matahari dan hujan, tidak ada burung pelatuk yang mematuk karang ini dan si tikus pun tidak akan bisa menggali untuk membuat lubang di batu karang ini." Sorak si siput merasa senang.

Si siput pun karenanya tinggal dan beristirahat di sela-sela kerikil karang itu. Akan namun dikala air bahari sedang pasang surut naik sampai keatas watu karang, si siput pun ikut tersapu bersama dengan ombak. Sekali lagi si siput dengan berat hati harus pergi lagi untuk mencari rumah yang gres.

Diperjalanan ia mendapatkan suatu cangkang kosong, bentuknya sungguh canti dan ringan. Karena lelah dan kedinginan si siput pun masuk kedalam cangkang tersebut, sisiput merasa hangat dan tenteram dan dia pun mampu tidur dengan tenang didalam nya.

Pagi menjelang dia terbangun dan menyadari bahwa dia telah memperoleh rumah yang terbaik untuk dirinya. "Cangkang ini sangat cocok untuk ku, aku tidak akan kepanasan dan saya tidak butuhlagi cepat cepat pulang kalau turun hujan. Tidak ada lagi yang mampu menggangguku, karena saya bisa menjinjing rumah yang ringan ini kemana pun saya akan pergi" Sorak si siput dengan hati sarat bangga.
Cerita ini disadur ulang dari Betty Veve
Tags: kisah anak, dongeng siput, kisah si siput, siput, rumah siput, kisah rumah siput, cerpen asal undangan, kisah rakyat asal muasal, burung pelatuk, si tikus, kisah untuk anak

No comments:

Post a Comment