Dongeng Cerita Anak - Aku Tak Berbunyi Tokek

Dongeng Cerita Anak - Aku Tak Berbunyi Tokek

Cerita Dongeng Anak - Aku Tak Berbunyi "Tokek"

Dikisahkan pada suatu hari di rumah kediaman keluarga tokek, terlihat sekali aktivitas dari rumah keluarga tokek hari ini. sang ibu tokek tampak sungguh gelisah dan tak tabah menanti 3 butir telurnya menetas menjadi bayi tokek.

 Dikisahkan pada suatu hari di rumah kediaman keluarga tokek Cerita Dongeng Anak - Aku Tak Berbunyi Tokek

Cerita Dongeng Anak - Aku Tak Berbunyi "Tokek"

Sang ibu tokek dan sang ayah tokek terlihat merasa senang lantaran hari ini telah genap satu bulan telur-telur itu berada di tumpukan papan rumah. sungguh usaha yang sangat besar untuk mempertahankan dan memutuskan bahwa telur - telur itu tidak rusak siang dan malam.
Bahkan bukan sang ibu dan sang ayah saja yang berharap-harap khawatir menantikan telur-telur itu menetas, bahkan kerabat, kerabat-kerabat tokek pun mencicipi debar-debar menantikan telur tokek itu menetas.

Singkat cerita, sehabis menunggu dari kecemasan ibu tokek, terdengar bunyi retakan dari salah satu telur itu, Alhasil sang ibu pun menjerit histeris bahagia dan berkata "Ayah, lihat!! ada yang menetas".
"Wahhh.., Betul bu! Kira-kira pria apa wanita ya bu?"
Setelah bunyi retakan kecil dan di susul dengan suara retakan berikutnya yang lebih keras, setengah bab dari telur tersebut sekarang telah betul-betul pecah.

"Ayah kau lihat itu, anak pertama kita akan segera lahir"
"cangkang nya akan segera habis bu, sebentar lagi kita akan melihatnya"

Pelan Tapi tentu Akhirnya bayi tokek pun merusak semua cangkang yang melingkupinya, dan terlihat lah bayi kecil mungil, merah keluar dan untuk pertama kalinya bayi tokek itu melihat dunia.

"wahhh, selamat pak Bu dia perempuan" Teriak kerabatnya.
Semua yang menyaksikan kelahiran itu terlihat senang menyaksikan kelahiran anak wanita tersebut.

Tak usang terdengar kembali bunyi retakan kecil dari telur ke dua, dan telur ketiga. Akan tetapi telur kedua lebih cepat menetasnya dari pada telur ke tiga.

Se ekor bayi perempuan terlihat keluar dari telur ke dua, sang ibu dan ayah dan kerabat-kerabatnya terlihat kecewa karena telah lahir dengan jenis kelamin perempuan juga. Dan hasilnya mereka terus berharap dari telur yang ke tiga itu yaitu bayi laki-laki.

Sekarang terdengar retakan -retakan kecil dari telur yang ketiga, bertahap dan timbul lah bayi yang ketiga.
"Ibu,, Dia laki - laki" Teriak sang ayah menyambutnya dengan girang.
"iya Ayah"
Akhirnya ketiga telur tokek itu menetas dan bayi bayi telahir ke dunia dengan tepat, tampak keceriaan sang ibu dan ayah di raut mukanya.

Sang ibu dan sang ayah membesarkan ketiga anaknya itu dengan baik, dan kasih sayang yang mereka berikan sangat berlimpah sehingga ke tiga anak tokek itu pun tumbuh dengan baik.

Sampai pada suatu hari sang ibu mendapati anak ketiganya yang pria tidak berbunyi tokeek, dan sang ibu pun bicara terhadap sang ayah

"Ayah, ini sudah nyaris dua bulan tetapi kenapa anak laki-laki kita tidak bisa bicara dan berbunyi ''Tokeek" layaknya toke jantan pada umumnya. Kalau seperti itu bagaimana beliau nanti akan menarik perhatian musuh jenisnya, bagai mana ia akan mendapat pasangan saat dewasa nanti? oh, ayah saya tak mampu membayangkannya, apa yang harus kita lakukan?, sang ibu tokek tak kuasa menahan air mata kesedihannya.

"Aku juga tidak tahu harus bagaimana bu, belum pernah ada pejantan yang tak bisa berbunyi Tokkek, tetapi walau bagaimana pun kita mesti tetap sabar dan tetap membesarkannya dengan baik."

"Lalu apa yang harus kita lakukan saat ia sampaumur nanti ayah?" sang ibu berupaya sabar tetapi matanya masih berkaca-beling.

"Aku percaya, pasti ada maksud dari semua ini bu" Sambil mendekap sang ibu yang masih menangisi kondisi anak laki -lakinya tersebut.

Singkat Cerita

Malangnya si tokek yang tak berbunyi sehingga sering sekali menerima olok-olokan dari orang lain, dan bahkan olok-olokan dari kedua kakak perempuannya sendiri. Dan para tokek jantan yang lain kerap menjulukinya dengan panggilan tokek betina karena tidak mampu berbunyi Tokeek,

Ketika kedua kakak perempuannya mendapatkan pasangan, tetapi tida satu pun tokek betina yang hendak dekat dengan ia alasannya ialah dianggap tidak jantan.

Pada suatu malam, terlihat si tokek tak berbunyi sedang berburu dia atas pohon. datang - tiba seekor nyamuk tiba terbang ke arahnya, segera ia berkemas-kemas untuk menangkap si nyamuk. dikala ia menjulurkan lidahnya, tiba-tiba saja si nyamuk jatuh tak berdaya. dan terhempas ke bawah. dengan gesit si tokek tak berbunyi itu turun kebawah, alangkah terkejutnya si tokek mendapati salah satu sayap si nyamuk patah.

"tolong jangan makan saya, saya nyaris mati tadi terkena tepukan insan" pintanya pada si tokek.
Si tokek cuma melamun dan menghentikan niatnya untuk memangsa si nyamuk.
"Jika kamu memakan ku, saya tidak mampu berburu darah, dan anak-anak ku akan mati alasannya tak bisa menghisap darah dari tubuhku yang saya berikan kepadanya" dengan nafas tersengal si nyamuk menjajal jelaskan terhadap si tokek.

Si tokek hanya bisa menganggukan kepalanya tanpa bisa mengatakan apa pun terhadap si nyamuk. Akhirnya si nyamuk pun sedikit mengenali ihwal sesuatu dari si tokek.